PENGARUH GIZI
PADA TUMBUH
KEMBANG BAYI DAN ANAK
Makalah
Disusun
untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Gizi
Disusun oleh:
nama
: Via Khasanah
NIM
: 5401415024
prodi
: Pendidikan Tata Boga
fakultas :
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2015
HALAMAN MOTTO
Ø “sebaik-baiknya
sahabat di sisi Allah adalah sebaik-baik manusia kepada sahabatnya, dan
sebik-baik tetangga adalah orang yang baik terhadap tetangganya” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Ø “karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan” (QS.
Al-INSYIRAH 5-6)
Ø Man jadda wa jadda, barang
siapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya
Ø Bukan
tentang hasil, tapi hargailah sebuah proses
Ø Gunakanlah
waktumu sebaik mungkin, karena waktu adalah salah satu syarat menuju ke masa
depan yang cemerlang
Ø Janganlah
meremehkan orang lain, sesungguhnya orang lain adalah kamus hidup yang berjalan
Ø Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan, akan tetapi bernilai
sesudah dikerjakan
Ø Lebih baik mencoba tapi gagal, daripada tidak sama sekali mencoba
Ø Lakukan yang terbaik dan yang terbaik, maka Allah SWT akan memberikan
hasil dari upaya kita hari ini
Ø Berusaha adalah langkah awal meraih mimpi
Ø Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini hingga selesai dengan baik.
Makalah dengan judul “Pengaruh Gizi
pada Tumbuh Kembang Bayi dan Anak”. Bertujuan guna melengkapi tugas Ilmu Gizisemester
satu ini.
Kami
selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami, serta tidak lupa disini kami mohon maaf apabila
ada kesalahan baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja dalam
penulisannya maupun kesalahan pada letak penempatan penyusunan makalah
ini.
Kami menerima
segala masukan, saran serta kritikan dari para pembaca dan dosen pembimbing. Harapan
kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat, dapat
memberikan pencerahan dan menambah wawasan serta
pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Semarang,
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……............................................................................... i
HALAMAN MOTTO …….............................................................................. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………….……...... iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………...………… 1
A. Latar
Belakang.............. ……………………………………..…... 1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………... 1
C. Tujuan
Penulisan ……………………………………………... 1
D. Manfaat
Penulisan ………………………………………...……….. 2
E.
Sistematika Penulisan …...…………………………………………... 2
BAB II LANDASAN TEORI ...……………………………….………… 3
A.
Pengetahuan Gizi pada Anak-anak dalam
Keluarga.............................3
B. Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak................................................4
C. Gizi
yang Diperlukan dalam Tumbuh Kembang Anak......................10
D. Masalah
pada Tumbuh Kembang Anak............................................18
E.
Usaha Peningkatan Kesehatan dan Gizi
Anak....................................19
BAB III PENUTUP ……………………………………………………….......20
A. Kesimpulan
dan Saran………………………..……………….....20
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………………..........21
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tingginya
angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara
yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Salah satu sebab yang menonjol
diantaranya adalah karena keadaan gizi yang kurang baik atu bahkan buruk. Disadari
secara umum bahwa keadaan gizi yang kurang baik itu sendiri merupakan akibat
dari berbagai faktor yang saling kait terutama faktor ekonomi, sosial, budaya
dan politik. Status gizi yang buruk pada bayi dan anak dapat menimbulkan
pengaruh yang sangat menghambat pada pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan
berpikir yang pada gilirannya akan menurunkan produktivitas kerja. Keadaan ini
memberikan petunjuk bahwa pada hakikatnya gizi yang buruk atau kurang akan
berdampak pada menurunnya kualitas sumberdaya manusia.
Oleh
karena gizi merupakan unsur yang sangat penting bagi pembentukan tubuh manusia
yang berkualitas maka perlu dipelajari tentang pengaruh gizi pada tumbuh
kembang bayi dan anak dimana golongan ini merupakan generasi yang akan mengisi
masa depan. Ketidakcukupan zat gizi yang diperlukan akan menimbulkan gangguan
pada sistem fisiologis dan metabolisme tubuh individu. Tanda-tanda ada tidaknya
gangguan itu harus dapat diidentifikasi. Selain itu pertumbuhan anak perlu
dipantau dari waktu ke waktu. Karena gizi mempunyai peranan yang penting dalam
kesehatan masyarakat, beberapa zat gizi memperoleh perhatian yang khusus antara
lain protein, vitamin A, vitamin C, zat besi dan yodium.
B. Rumusan
Masalah
Supaya terfokus kepada permasalahan dari tema yang dibahas, maka
perlu dibuat rumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam
makalah ini:
Ø Pengetahuan
Gizi Pada Anak-anak dalam Keluarga
Ø Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak
Ø Gizi
yang Diperlukan dalamTumbuh Kembang Anak
Ø Masalah
pada Tumbuh Kembang Anak
Ø Usaha
Peningkatan Kesehatan dan Gizi Anak
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan beberapa hal. Adapun tujuan yang hendak dicapai
dari penulisan karya tulis ilmiah ini: Untuk mengetahui
pentingnya kecukupan gizi pada anak yang sedang mengalami tumbuh kembang
terutama balita.
D. Manfaat Penulisan
Di dalam makalah ini sangat
diharapkan agar ada manfaat yang dapat diambil tersebut. Adapun manfaatnya,
yaitu:
Dengan adanya makalah ini, penulis
berharap pemenuhan gizi pada tumbuh kembang anak tidak diabaikan, dan selalu
dipantau tumbuh kembangnya seperti penjelasan yang akan dibahas di bawah
nanti.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan dalam makalah ini terdiri dari
3 bab yang bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengerti isi dari laporan
ini, yang terdiri dari :
Bab I mengenai
pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II mengenai landasan teori atau pemaparan tentang .
Bab III mengenai
penutup, yang terdiri atas kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
LANDASAN
TEORI
A. PENGETAHUAN GIZI PADA ANAK-ANAK
DALAM KELUARGA
Hubungan
antara laju kelahiran yang tinggi dan kurang gizi, sangat nyata pada
masing-masing keluarga. Sumber pangan mereka, terutama mereka yang sangat
miskin akan lebih mudah memnuhi kebutuhan makanannya jika yang harus diberi
makan jumlahnya sedikit. Pangan yang tersedia untuk suatu keluarga yang besar
mungkin cukup untuk keluarga yang besarnya setengah dari keluarga tersebut,
tetapi tidak cukup untuk mencegah gangguan pada keluarga yang besar tersebut.
Anak-anak
yang tumbuh dalam suatu keluarga yang miskin adalah paling rawan terhadap kurang
gizi diantara seluruh anggota keluarga dan anak yang paling kecil biasanya
paling terpengaruh oleh kekurangan pangan. Sebagian memang demikian, sebab
seandainya besarnya keluarga bertambah, maka pangan untuk setiap anak berkurang
dan banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak-anak yang sangat muda
memerlukan pangan relatif lebih banyak daripada anak-anak yang lebih tua
umurnya. Dengan demikian, anak-anak yang muda mungkin tidak diberi cukup makan.
Berkaitan
dengan kesejahteraan gizi, masa penyapihan bayi dan beberapa tahun berikutnya
biasanya merupakan masa yang kritis. Pada umur antara empat dan enam bulan,
kebutuhan gizi bayi lebih besar daripada yang dapat diberikan oleh ibunya dari
air susu. Maka dari tu, pemberian makanan tambahan harus dimulai pada saat bayi
berumur antara empat dan enam bulan. Dari saat itu sampai umur tiga atau lima
tahun, anak-anak sangat peka terhadap gizi kurang. Ini merupakan saat dimana
kebutuhan makanan tumbuh dengan cepat melebihi kemampuan fisiknya untuk
menghadapi barbagai macam konsistensi makanan. Mengetahui cara menyiapkan makan
yang cocok untuk memenuhi kebutuhan gizi anak kecil, ukuran perutnya dan
kemampuan mengunyah dan mencernakan merupakan hal penting. Pada umur sangat
muda, seorang anak perlu makan makanan yang mudah dicernakan, bergizi tinggi,
beberapa kali sehari. Akan tetapi, karena anak pada umur ini begitu kecil,
sehingga apabila terdapat kekurangan pangan dalam keluarga dan bila orang dewasa
tidak memahami kebutuhan gizi individu, makanannya mungkin dijatah menurut
ukuran besar badan atau umur dan jenis kelamin dan tidak menurut kebutuhan
tubuh.
Tahun-tahun
awal masa kanak-kanak yang biasanya meliputi satu hingga enam tahun adalah yang
paling rawan. Kurang energi, protein akan sedikit dijumpai bila jumlah anggota
keluarganya lebih kecil.
Kebutuhan
pangan teristimewa anak-anak dan wanita selama hamil dan menyusui sering tidak
dimengerti. Sop, bubur encer atau kuah daging kadang-kadang dianggap sebagai
suatu susunan makanan yang baik untuk anak-anak kecil pada masa disapih.
Berhubung perut mereka kecil dan laju pertumbuhannya cepat, anak-anak kecil
perlu makanan yang mudah dicerna dan mutu gizinya sangat baik serta disajikan
kepada mereka beberapa kali setiap hari, dan sudah tentu tidak kurang dari tiga
kali sehari.
Di
beberapa tempat, prasangka dan pantangan makanan mencegah bayi dan anak-anak
kecil untuk menerima jenis makanan yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan
yang cukup. Betapa punpentingnya sanitasi pangan untuk kesejahteraan bayi dan
anak-anak kecil. Pada usia ini, tubu mereka telah membangun beberapa mekanisme
atau cadangan-cadangan untuk menanggulangi gizi kurang. Pada umumnya, bayi dan
anak-anak kecil sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang disebabkan karena
gizinya kurang.
Pada
umur anak sekolah. Meskipun laju pertumbuhan anak-anak selama sebagian besar
waktu sekolahmereke lebih kecil daripada selama masa sebelumnya, namun
persatuan berat badan anak-anak sekolah masih juga membutuhkan makanan yang
lebih banyak daripada orang dewasa. Kenaikan-kenaikan dalam jumlah zat gizi
diperlukan untuk pertumbuhan danuntuk kegiatan-kegiatan fisik tambahan dari
anak-anak sekolah. Lagi pula, anak-anak pada umur ini sangat peka terhadap
infeksi dan penyakit menularyang dapat menghasilkan simpanan zat bagi tubuh.
Jadi, apabila persediaan makanan keluarga kurang atau bila keluarga hanya makan
sekali atau dua kali sehari, maka seringkali anak-anak dari kelompok umur ini
sangat peka terhadap gizi kurang.
Pria
maupun wanita dan anak-anak harus menerima pendidikan gizi. Mereka mempunyai
pengaruh yang sangat besar pada persediaan pangan keluarga. Mereka membantu
memproduksikan pangan dan seringkali mengawasi penggunaan pendapatan dalam
keluarga, walaupun mereka tidak mendapatkannya. Penduduk dimanapun akan
beruntung dengan bertambahnya pengetahuan mengenai gizi dan cara menerapkan
informasi tersebut untuk orang yang berbeda tingkat usianya dan keadaan
fisiologisnya. Suatu hal yang meyakinkan
tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan :
1.
Status gizi yang cukup adalah penting
bagi kesehtan dan kesejahteraan.
2.
Setiap orang hanya akan cukup gizi jika
makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi.
3.
Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang
perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan denga baik bagi
kesejahteraan gizi.
Dan pada umumnya,
pendidikan gizi harus memberi dorongan pada :
1.
Produksi, pengawetan, penyiapan, dan
penggunaan pangan yang berniali gizi tinggi.
2.
Perencanaan dan pembuatan anggaran
belanja yang masuk akal.
3.
Praktek higiene yang aman.
4.
Distribusi pangan di kalangan keluarga
untuk memenuhi kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga.
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
a. Pertumbuhan
Prenatal
Di dalam masa prenatal ditemukan tuga fase pertumbuhan
yaitu germinal, embrional dan fetus (janin).
Fase germinal,
berlangsung pada waktu 10-14 hari setelah pembuahan. Zigot (hasil pembuahan)
berkembang cepat 72 jam setelah pembuahan, membelah diri menjadi 32 sel dan
sehari kemudian sudah menjadi 70 sel. Pembelahan ini berlangsung terus sampai menjadi
800 milyar atau lebih, dan dari sinilah manusia tumbuh berkembang.
Fase embrional,
berkembang mulai pada 2-8 minggu setelah pembuahan. Selama fase ini pernapasan,
pencernaan, sistem syaraf dan tubuh tumbuh berkembang cepat. Pada periode ini
sangatlah peka terhadap pengaruh lingkungannya.
Fase fetus (janin),
berkembang delapan minggu setelah pembuahan. Sel tulang pertama mulai tumbuh
dan embrio menjadi janin. Dari periode ini sampai saat kelahiran bentuk tubuh
makin sempurna, bagian-bagian tubuh tumbuh dengan laju yang berbeda-beda dan
janin sendiri tumbuh memanjang sampai kira-kira 20 kalinya. Kegiatan janin selama dalam kandungan selain
menghisap zat gizi dan bernafas, janin juga bergerak aktif seperti menyepak,
berputar, melengkung dan menggenggam.
Masa
pertumbuhan yang paling cepat dalam siklus kehidupan manusia adalah pada masa
kanak-kanak terlebih pada waktu masih dalam kandungan (janin).
b. Perkembangan
setelah lahir
Pada galibnya bayi yang
cukup gizi dan bebas infeksi sejak di kandungan, setelah lahir akan tumbuh dan
berkembang cepat khususnya dalam beberapa bulan pertama berat badan meningkat
sangat cepat dalam beberapa bulan pertama, tetapi pertambahan itu makin menurun
sampai tahun pertama. Mengenai panjang badan, pada waktu bayi lahir rata-rata
memiliki panjang 50 cm. Selama tahun pertama panjang badan rata-rata bertambah
25 cm, tetapi stelah itu pertambahan panjang semakin kecil. Sementara it
perkembangan kepala terjadi sangat cepat. Khususnya pada tahun pertama umur
bayi, karena otak berkembang sangat cepat.
Pembangunan
Otak
Otak mulai
terbentuk sejak usia janin 2 minggu dan mencapai 90% tumbuh-kembang pada usia 3
tahun seperti dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar
1. Tumbuh kembang otak
Tumbuh
kembang otak dimulai sejak usia janin dua minggu dan dalam hal pertumbuhan,
otak tergolong ke dalam jaringan statik sehingga tidak dimungkinkan pertambahan
sel (hiperplasia) ketika diferensiasi dari sel germinatif terjadi (Boggin,
1999). Implikasi lain dari pertumbuhan jaringan statik adalah tidak
dimungkinkannya pembaharuan (renewal) dan jika terjadi kerusakan
bersifat tidak dapat balik (irreversible).
Saat
lahir, pertumbuhan spinal cord dan brain stem hampir selesai sedangkan
cerebellum masih tumbuh sampai tahun pertama kehidupan. Neuron (sel saraf yang
menerima dan mengirim informasi) mulai terbentuk pada usia janin 2 bulan dan
jumlah neuron meningkat pesat pada usia kehamilan 25 minggu sampai bulan-bulan
pertama setelah lahir. Pada saat bayi lahir, hampir semua neuron otak dewasa
sudah terbentuk meskipun belum berkembang penuh.
Selanjutnya
neuron bermigrasi dan membentuk axon dan dendrite yang berfungsi mengirim
sinyal (axon) dan menerima sinyal (dendrite) dari neuron lain melalui sinapsis
(hubungan komunikasi sistem saraf) dengan bantuan neurotransmitter. Perbanyakan
dendrite dan koneksi sinapsis terjadi terutama pada trimester 3 kehamilan
sampai usia bayi 2 tahun saat jumlah sinapsis mencapai puncaknya (Papalia,
Olds, and Feldman, 2001).
Selain
neuron, otak juga terdiri atas sel glial yang melindungi jaringan neuron dengan
myelin (sejenis lemak). Proses yang disebut myelinasi ini memungkinkan
terjadinya komunikasi antar sel neuron secara lebih efisien dengan cara
meningkatkan kecepatan transfer sinyal dan dengan demikian dapat mencapai
kematangan fungsional otak. Myelinasi dimulai saat pertengahan usia kehamilan
di beberapa bagian otak dan terus berlanjut sampai dewasa pada beberapa bagian
otak yang lain. Myelinasi pada jalur otak yang berhubungan dengan sentuhan
(sensor awal yang dikembangkan tubuh) misalnya, sudah selesai saat bayi lahir
sedangkan myelinasi pada jalur visual masih terus berlangsung sampai 5 bulan
pertama kehidupan. Sedangkan myelinasi pada bagian korteks otak yang
mengendalikan aspek atensi dan memori masih berlanjut sampai usia dewasa muda
(Papalia, Olds, and Feldman, 2001). Faktor gizi adalah faktor esensial bagi
pertumbuhan dan perkembangan otak. Kurang gizi pada ibu hamil dan bayi
mempengaruhi perkembangan otak bayi tersebut, studi mencatat bahwa BBLR
menurunkan IQ sampai 5 poin, stunting menurunkan IQ 5-10 poin, dan GAKI
menurunkan IQ sampai 10-15 poin (Grantham-McGregor, Fernald, and Sethuraman,
1999), dan anemia menurunkan IQ sampai 8 poin (Horton and Ross, 2003).
Pemberian
ASI eksklusif diketahui memiliki berbagai keuntungan gizi dan kesehatan
diantaranya adalah pembangunan sistem kekebalan tubuh, suplai energi, protein
dan zat gizi lain dalam komposisi yang berimbang, serta keuntungan
psiko-emosional berupa kedekatan (attachment) bayi dengan ibunya. Dalam
hal intelektualitas dan kognitif, bayi yang mendapatkan ASI memiliki IQ lebih
tinggi 3.2 point dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan susu formula
(Anderson, 1999). Pemberian ASI eksklusif diketahui berhubungan dengan
pemberian ASI segera (immediate breastfeeding) secara positif
(Fikawati dan Syafiq, 2003). Prevalensi ASI eksklusif sampai 6 bulan di
berbagai wilayah di Indonesia masih rendah yaitu di bawah 10%
(Syafiq
dan Fikawati, 2007).
Tanda-tanda
tumbuh kembang
Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap makhluk. Manusia
terutama pada masa kanak-kanak mengalami proses tumbuh kembang ini secara
cepat. Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi yang
terlihat pada fisik, tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain.
seperti berpikir, berperasaan, bertingkah laku dan sebagainya.
Pada proses tumbuh
kembang fisik, terjadi perubahan-perubahan dalam ukuran dan pematangan fungsi
yang dimulai dari tahap molekuler yang sederhana pada saat awal kandungan
sampai tingkat anak remaja dengan proses metabolik yang rumit. Proses tumbuh
kembang tersebut mengikuti suatu pola tertentu yang unik untuk setiao anak,
baik dalam tumbuh kembang keseluruhan tubuhnya maupun dalam tumbuh kembang
bagian-bagian tubuh, organ-prgan dan jaringan. Salah satu faktor lingkungan
fisik yang penting adalah zat gizi yang harus dicukupi oleh makanan anak. Oleh
karena itu, nilai keadaan gizi anak sebagai refleksi kecukupan gizi, merupakan
salah satu parameter yang penting untuk nilai keadaan tumbuh kembang fisik anak
dan nilai keadaan kesehatan anak tersebut (Samsudin,1985). Dari sudut ilmu
gizi, menurut Achmad Djaeni Sediaoetama (Ilmu Gizi, 1985), dibedakan
pertumbuhan adalah bertambahnya materi tubuh sedangkan perkembangan adalah
kemajuan fungsi atau kapasitas fisiologisbadan atau organ badan.
Parameter untuk
mengukur kemajuan pertumbuhan yang biasa dipergunakan adalah berat badan. Jika
seorang anak diukur berat badannya secara periodik,misalnya tiga bulan sekali
maka diperoleh suatu gambaran atau pola pertumbuhan anak tersebut.
c. Aspek
tumbuh kembang anak
Ada
empat aspek tumbuh kembang yang perlu dibina dalam menghadapi masa depan anak,
yaitu :
·
Perkembangan kemampuan gerak kasar
Adalah
gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh, yang melibatkan sebagian
besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar.
·
Perkembangan kemampuan gerak halus
Adalah
hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oelh otot-otot
kecil, tidak memerlukan tenaga.
·
Perkembangan kemampuan bicara, bahasa
dan kecerdasan
Adalah
komunikasi aktif dan komunikasi pasif perlu dikembangkan secara bertahap
melalui indra anak
·
Perkembangan kemampuan bergaul dan
mandiri
Jika
pada awal kehidupannya seorang anak bergantung pada orang lain dalam hal
pemenuhan kebutuhannya, maka dengan makin mempunyai anak melakukan gerakan
motorik, anak terdorong untuk melakukan sendiri berbagai hal dan bergaul dengan
orang lain.
d. Proses
tumbuh kembang anak
Proses
tumbuh kembang anak terdiri atas dua
proses yang tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi, yaitu proses
pertumbuhan yang ditandai oleh semakin besarnya ukuran tubuh (berat,tinggi
badan,lingkaran lengan atas dan lainnya) dan proses perkembangan yang ditandai
oleh semakin bertambahnya kemampuan anak (koordinasi gerakan, bicara,
kecerdasan,pengendalian perasaan, interaksi dengan orang lain dan lainnya).
Kedua proses ini perlu diikuti secara teratur yaitu dengan dipantau, sehingga
bila ada kelambatan dalam proses tumbuh kembang dapat segera diketahui dan
dilakukan tindakan.
Ada
tiga hal yang dapat dilakukan dalam proses tumbuh kembang anak, yaitu :
1.)
Pemantauan pertumbuhan anak
Terdapat
berbagai cara untuk mengikuti pertumbuhan anak secara teratur. Salah satu yang
dapat dilakukan secara mudah yaitu dengan memantau berat badan anak menurut
tinggi badannya. Hasil pengukuran dicocokkan dengan tabel berat badan menurut
tinggi badan sehingga status gizi anak dapat diketahui.
Pengukuran berat badan
menurut tinggi badan anak.
Pengukuran
ini adalah salah satu cara untuk mengetahui status gizi anak. Dengan melakukan
pengukuran ini secara teratur dapat diketahui keadaan gizi anak sehingga dapat
dipakai sebagai salah satu alat pemantau pertumbuhan fisik anak. Cara
melakukannya adalah sebagai berikut :
(a) Ukurlah
berat badan memakai alat penimbang yang ada, dan tinggi badan anak dengan
meteran yang benar dan tanpa alas kaki.
(b) Isilah
kartu data tumbuh kembang anak dengan cara mengisi ukuran tinggi badan sesuai
hasil pengukuran pada kolom satu tabel data berat badan menurut tinggi badan
anak.
(c) Berpatokan
pada angka tersebut, tarik garis lurus ke kanan hingga kolom 5, kemudian
cantumkan berat badan anak.
(d) Tentukan
status gizi anak dengan cara membandingkan berat badan anak dengan ukuran berat
badan yang tertera pada tabel.
Gambar
2. Tabel berat badan menurut tinggi badan
Melalui
kegiatan dinas kesehatan wilayah atau tempat pemeriksaan kesehatan seorang
anak, dapat diketahui status gizi anak tadi. Manfaatkan hasil penimbangan anak
yang tercantum dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan ketentuan yang disepakati
berlaku di Indonesia. Melalui kartu ini dapat dilihat status gizi anak yaitu
status gizi normal (N), status gizi kurang (K), dan status gizi buruk (B).
2.)
Pemantauan perkembangan anak
Perkembangan
seorang anak menurut kemampuannya dapat dikelompokkan dalam 4 aspek, yaitu (a)kemampuan
gerak dasar, (b)kemampuan gerak halus, (c)kemampuan berbicara,bahasa dan
kecerdasan dan (d)kemampuan bergaul dan mandiri.
(a)
Kemampuan gerak dasar, yaitu kemampuan
melakukan gerakan yang tampak jelas misalnya berjalan, berlari, melompat
(b)
Kemampuan gerak halus, yaitu kemampuan
melakukan gerakan halus yang memrlukan kecermatan dan koordinasi gerakan otot
kecil misalnya mengancingkan baju, mengedipkan mata.
(c)
Kemampuan berbicara, bahasa dan
kecerdasan, yaitu kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan dan pendapat
melalui kata-kata, mengerti dan memahami perkataan orang lain serta kemampuan
berpikir.
(d)
Kemampuan bergaul dan mandiri, yaitu
kemampuan berteman, mengenal sopan santun, mengikuti peraturan dan memenuhi
kebutuhan sendiri.
Adapun cara melakukan
pemantauan perkembangan adalah :
(1)
Anak diperiksa kemampuannya terhadap
tolok ukur perkembangan menurut kelompok ukurnya. Jika anak mampu melakukan
indikator tersebut, maka anak mempunyai tingkat perkembangan yang normal.
Sedangkan bagi anak yang sudah melampaui kemampuan untuk kelompok umurnya,
dapat dirangsang untuk tingkat perkembangan yang berikutnya.
(2)
Hasil pemantauan perkembangan anak
dicatat dalam catatan kesehatan anak, bersama-sama dengan hasil pemantauan
kesehatan lainnya. Untuk mencapai tingkat pekembangan yang diharapkan, anak
dapat dirangsang perkembangannya melalui kegiatan pembinaan perkembangan
anak.
e. Cara
penilaian perkembangan anak
Cara
penilaian yang umum digunakan adalah :
Ø Observasi
Menurut
sifatnya, metode pengumpulan data ini terbagi menjadi dua, yaitu :
(a) Observasi
naturalistik
Metode observasi dilakukan untuk
menangkap gejala-gejala/tingkah laku manusia yang terjadi spontan sehari-hari
sebagaimana adanya. Observasi dilakukan secara sistematis maupun tidak
sistemaris.
(b) Observasi
terkontrol
Pada metode observasi ini observerdengan
aktif mempengaruhi terbentuknya suatu kejadian atau tingkah laku yang akan atau
sedang diobservasinya. Tingkah laku ini dibangkitkan, diperkuat atau
diperlemah. Observasi dilakukan secara sistematis.
Ø Anamnesa
Melalui
anamnesa ini dapat diperoleh gambaran mengenai perkembangan seseorang, yaitu
antara lain faktor herediter (keturunan), fisik, kesehatan mental, pengaruh
lingkungan, faktor ekonomi dan kebudayaan, kepribadian di luar maupun dalam
rumah.
Ø Tes-tes
psikologis
Melalui
tes-tes psikologis bisa diperoleh data tentang diri seorang anak, melalui tes
perkembangan, tes intelegensi, tes kemampuan koordinasi visual, motorik, tes
proyeksi untuk melihat gambaran kepribadian seorang anak dari segi emosi maupun
segi sosial. Tes-tes ini mempunyai norma yang biasanya berpatokan pada usia
anak.
C. GIZI YANG DIPERLUKAN DALAM TUMBUH
KEMBANG ANAK
Nutrisi
yang baik akan mendukung proses pertumbuhan anak agar tidak rentan terhadap
penyakit di masa tumbuh kembang. Pemenuhan nutrisi anak sangat penting karena
gizi yang baik akan mengurangi resiko anak terkena penyakit. Kalaupun ada
infeksi kuman atau virus, dengan daya tahan tubuh yang bagus, anak tidak akan
mudah sakit sehingga mengganggu proses tumbub kembang.
Penuhi
kebutuhan gizi anak dengan menu seimbang yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral yang sesuai untuk kebutuhan mereka. Memang ada
kalanya anak sulit makan, tapi bersiasatlah dengan selalu menyediakan kudapan
yang mengandung unsur-unsur gizi seimbang serta makanan tambahan yang dapat
menutupi kekurangan asupan gizi tertentu.
Apa
saja yang dibutuhkan anak pada tumbuh kembang? Berikut adalah nutrisi penting
pada tumbuh kembang anak yang perlu diketahui :
1. Protein
Kebutuhan
protein anak lebih besar dibandingkan orang dewasa. Protein merupakan sumber
asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk
pertumbuhan dan pembentukan serum,hemoglobin,enzim dan antibodi serta untuk
regenerasi sel-sel yang rusak dan sebagai sumber energi. Tubuh kita terdiri
dari sangat banyak partikel kecil yang disebut sel. Yang diumpamakan desa yang
terdiri dari banyak rumah. Sel kebanyakan terdapat dari protein. Seorang anak
memulai dari satu sel di dalam ibunya dan sulit terlihat. Sel ini mengambil
dalam protein dan membangun sel lain, sampai ribuan sel yang mana berbeda
bentuk untuk membuat perbedaan bagian tubuh anak, seperti mata, hati dan otak.
Karena anak-anak tumbuh sangat cepat dalam suatu waktu, dan mereka membutuhkan
banyak protein.
Saat
seorang anak lahir, tubuhnya dan khususnya otak mulai tumbuh. Jika seorang anak
dapat tumbuh cepat, mereka membutuhkan banyak protein. Dalam satu bulan pertama
dalam hidupnya dia membutuhkan ASI tapi dari umur empat bulan atau lebih mereka
harus mendapatkan tambahan protein dalam makanannya. Setelah satu tahun,
pertumbuhan lebih lambat. Tapi mereka selalu tumbuh dan selalu membutuhkan
protein dalam asupan nutrisinya.
Sifat
protein dalam berbagai jenis sel tubuh tidak selalu sama. Misalnya cara protein
berfungsi dalam darah,gigi atau rambut mungkin agak berlainan daripada daripada
yang digunakan dalam jaringan otot. Di samping itu, fungsi protein dapat
sedikit beragam menurut masa hidup, keadaan fisik atau lain keadaan. Akan
tetapi jika kita lihat semua fungsi yang berlainanyang diberikan protein, ia
harus selau :
·
Membentuk jaringan baru dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
·
Memelihara jaringan tubuh sepanjang
hidup dan memperbaiki serta mengganti jaringan yang aus, rusak atau mati
·
Menyediakan asam amino yang diperlukan
untuk membentuk enzim-enzim pencernaan dan metabolisme yang diperlukan dalam
tubuh serta “antibodis” yang diperlukan.
Dan
banyak yang perlu diketahui dari protein itu sendiri, seperti protein untuk
pertumbuhan dan pembangun tubuh.Tubuh kita dibangun dari sangat
banyak potongan-potongan kecil yang disebut sel ini cara yang sama bahwa sebuah
desa terbuat dari rumah. Sel-sel yang sebagian besar terbuat dari protein
seperti beberapa rumah yang sebagian besar terbuat dari batu bata. Anak dimulai
sebagai satu sel di dalam rahim ibunya dan membangun sel-sel lain. Setiap sel
membutuhkan protein dan membangun dua sel lagi. ini berlangsung sampai ada
jutaan sel, mengambil bentuk yang
berbeda untuk membuat bagian-bagian yang berbeda dari anak anak, seperti otot, matanya,
hatinya, dan otaknya. Karena seorang anak berkembang sangat cepat saat ini, ia
membutuhkan banyak protein. Ketika anak lahir, tubuhnya dan terutama otaknya,
terus berkembang. pada bulan-bulan pertama hidupnya ini datang kepadanya dalam
susu ibu, tetapi dari usia bulan kami dan seterusnya ia harus memiliki banyak
makanan protein ditambahkan ke bubur nya. setelah anak berusia satu tahun ia
tumbuh lebih lambat, tapi ia masih tumbuh dan sehingga ia masih membutuhkan
banyak makanan protein.
2. Multivitamin dan mineral
Makanan tambahan yang
mengandung multivitamin dan mineral dibutuhkan oleh anak untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi yang tidak dicukupi oleh makanan sehari-hari. Khususnya bagi anak yang
sulit makan dan anak dengan pilihan terbatas. Vitamin merupakan bagian organik
yang sebagian besar tidak dapat dibentuk
dalam tubuh, baik untuk tenaga maupun untuk membangun jaringan tubuh.
a.
Vitamin A
Sangat
penting untuk meunjang pertumbuhan anak serta menjaga kesehatan mata dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Vitamin A juga mempunyai
beberapa fungsi yang berkaitan denagn pertumbuhan dan perkembangan. Hanya,
bagaimana vitamin A berfungsi dalam pertumbuhan, tidak diketahui benar. Akan
tetapi, tanpa vitamin A, pertumbuhan menjadi terhambat dan rangka tubuh
berhenti tumbuh sebelum jaringan lunak tubuh terpengaruh. Dengan demikian, jika
jaringan lunak terbalut dalam tulang, misalnya otak, dapat terjadi himpitan dan
kerusakan pada otak.
Protein
diperlukan untuk mengangkut vitamin A di dalam tubuh, karena itu kekurangan protein
dalam susunan pangan meningkatkan kemungkinan timbulnya gangguan kekurangan
vitamin A. Kenyataannya ialah Xerphthalmia sering tampak pada anak-anak yang
menderita kurang energi-protein. Mata yang rusak parah disebabkan kekuragan
vitamin A atau karena kekurangan vitamin A dan zat gizi lain yang berkaitan. ,
seringkali terjadi pada anak-anak kecil berusia antara 9 bulan dan 5 tahun.
Provitamin
A diserap dari usus ke dalam sistem limfalik tidak sebaik vitamin A bentuk
jadi. Di samping itu, tidak semua provitamin dirubah menjadi vitamin A. Pada
bayi dan anak kecil, kemampuan untuk merubah provitamin A menjadi vitamin A
tidak berlangsung sebaik seperti pada orang dewasa.
Sumber
vitamin A jadi yang baik mencakup hati hewan darat dan air, minyak hati, kuning
telur,kepala susu,lemak mentega dan margarin yang diperkaya dengan vitamin A.
Provitamin A biasanya dalam bentuk beta-karotin ditemukan dalam pangan seperti
jagung kuning, wortel, labu, semangka kuning dan jingga, minyak sawit merah,
ubi jalar kuning, tomat, sayuran berdaun hijau tua, beberapa jenis beri dan
ceri, dan berbagai buah yang dagingnya berwarna kuning dan jingga. Dan juga
sayuran hijau tua merupakan sumber vitamin A yang lebih baik daripada sayuran
berwarna lebih muda.
Mata
yang baik berfungsi sebagai salah satu keadaan yang menunjang perkembangan
kemampuan anak.
Pemantauan kesehatan
mata perlu dilakukan dengan tujuan :
(a) Menjaga
kesehatan mata.
(b) Menjaga
ketajaman daya lihat.
(c) Menemukan
gangguan mata sedini mungkin.
Selain
itu, pemeriksaan mata pada anak bertujuan menemukan gejala yang timbul pada
penyakit mata, yaitu terhadap adanya juling, mata memerah, belekan, mata
berair, mata membengkak, kelainan bentuk mata, dan buta senja. Mengingat mata
merupakan alat indera yang sangat penting maka pemeriksaan kesehatannya harus
dilakukan secara teratur dan benar. Perlu diperhatiakn kualitas makanan,
mengandung vitamin A atau provitamin A.
b.
Vitamin B
Berperan penting dalam metabolisme tubuh dan menjaga fungsi
organ tubuh terutama sistem saraf. Dapat membantu meningkatkan selera makan
bagi anak yang sulit makan. Pada masa pertumbuhan, asupan nutrisi anak memegang
peran sangat vital. Salah satu asupan nutrisi yang tak boleh ketinggalan
adalah vitamin. Zat yang satu ini sangat
dibutuhkan oleh tubuh, terutama oleh anak-anak. Salah satu vitamin yang tak
boleh dilewatkan adalah Vitamin B kompleks.
Vitamin ini dulu hanya dikenal sebagai Vitamin B saja (seperti Vitamin C atau Vitamin D). Tapi, pada beberapa
penelitian selanjutnya, ternyata masing-masing jenis Vitamin B memiliki komposisi yang berbeda.
Sekarang punVitamin B dibagi menjadi beberapa seperti B1, B2, B3, B6, dan B12. Lantas apa manfaat Vitamin B Kompleks ini bagi tubuh si kecil? Manfaat yang
diberikan vitamin B Kompleks bagi tubuh sangat beragam. Bagi si kecil yang
sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun otak, Vitamin B Kompleks membantu merangsang pertumbuhan,
meningkatkan kemampuan berpikir, dan memberikan tenaga tambahan. Vitamin B Kompleks juga menjadi perlindungan bagi si
kecil dari ancaman penyakit beri-beri. Tak hanya itu, Vitamin B Kompleks juga dibutuhkan untuk menjaga dan
merawat kesehatan mata, kulit, kuku dan rambut. Pertumbuhan bagian-bagian
tersebut bisa dijadikan indikasi kesehatan si kecil. Jika mata, kulit, kuku dan
rambut si kecil sehat dan bagus, si kecil biasanya dalam keadaan sehat. Vitamin B Kompleks juga bermanfaat sebagai nutrisi anti
stres. Keberadaannya juga penting untuk memproduksi dan melakukan perbaikan sel
darah merah. Tak hanya itu, Vitamin B Kompleks juga mampu meningkatkan produksi sel
darah putih sehingga daya tahan tubuh meningkat. Alasan lain mengapa Vitamin B Kompleks sangat direkomendasikan kepada
anak-anak karena vitamin B kompleks juga berfungsi membantu membawa oksigen ke
seluruh tubuh, juga ke otak. Kurangnya sirkulasi oksigen ke otak akan
menurunkan konsentrasi. Dengan konsumsi Vitamin B kompleks, daya
konsentrasi akan meningkat. Mengingat sangat beragamnya manfaat Vitamin B Kompleks, sangat
dianjurkan untuk memberikan asupan Vitamin B Kompleks kepada si kecil. Berikut ini beberapa
sumber makanan yang mengandung Vitamin B:
- Vitamin
B1 (Thiamine): Gandung, daging, susu, kacang hijau, beras, dan telur.
- Vitamin
B2 (Riboflavin): Sayuran hijau, kuning telur, dan susu.
- Vitamin
B3 (Niasin): Buah-buahan, gandum, hati, ikan, dan kentang.
- Vitamin
B5 (Pantothenic acid): Daging, susu, sayuran hijau, dan hati.
- Vitamin
B6 (Pyridoxine): Kacang-kacangan jagung, beras, hati, ikan, dan daging.
- Vitamin
B12 (Cobalamins): Telur, hati dan daging.
Berikan makanan-makanan tersebut untuk memberikan
asupan Vitamin B Kompleks yang
memberikan setumpuk manfaat kepada si kecil. Seandainya si kecil tidak menyukai
makanan-makanan sumberVitamin B Kompleks,
Anda bisa memberikan suplemen Vitamin B Komplekskepada si kecil.
Suplemen ini biasanya lebih mudah dikonsumsi anak, karena berbentuk sirup
dengan rasa yang enak.
Vitamin B kompleks terdiri dari:
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B2 (Riboflavin).
Vitamin B3 (Niacin).
Vitamin B5 (Asam pantotenat).
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B7 dikenal dengan vitamin H
(Biotin).
Vitamin B9 Vitamin B12
(Sianokobalamin)
Masing-masing jenis vitamin ini
sangat berperan penting untuk tumbuh kembang balita, dan akan semakin penting
lagi apabila jenis-jenis vitamin ini saling bekerja sama membentuk vitamin B
kompleks.
Vitamin B1 (Tiamin), Memiliki
peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit pada balita dan juga membantu
proses metabolisme protein dan lemak.
Vitamin B2, Vitamin ini berperan
dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh pada balita, seperti kulit, rambut,
dan kuku.
Vitamin B3, Vitamin ini berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme
lemak, dan protein. Vitamin ini juga membantu menetralisir berbagai jenis
senyawa racun dalam tubuh.
Vitamin B5, Peranan vitamin ini
pada balita adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan
otak serta memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon
tubuh.
Vitamin B6, Vitamin ini berperan
dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh balita terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.
Vitamin B7, dikenal dengan vitamin
H (Biotin) Pada balita, biotin banyak berperan dalam metabolisme dan
pertumbuhan tubuh, terutama dalam hal pembentukan asam lemak, antibodi, enzim
pencernaan, dan niasin.
Vitamin B9, Sangat penting untuk
berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi homocysteine.
Vitamin ini terutama penting pada periode pembelahan dan pertumbuhan sel.
Balita dan Anak-anak memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah merah
dan mencegah anemia.
Vitamin B12, Pada balita, Vitamin
ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah.
Sumber vitamin B kompleks dapat di
jumpai pada berbagai jenis makanan, seperti gandum, daging, susu, ragi, beras,
kuning telur, sayur-sayuran segar, buah-buahan, ragi, ikan, kentang manis,
hati, kacang-kacangan, jagung, pisang, bayam, lobak cina, sereal, biji bunga
matahari.
c.
Vitamin C
Berperan
penting dalam membantu meningkatkan daya tahn tubuh anak terhadap infeksi,
serta mempercepat pertumbuhan. Vitamin C buat anak adalah janis vitamin yang
sangat penting untuk dipenuhi kebutuhannya setiap hari. Secara umum vitamin C
beguna untuk mendukung tumbuh kembang anak. Vitamin C buat anak memiliki fungsi
penting, terutama dalam memproduksi dan memperbaiki jaringan dari sel-sel darah
merah, jaringan tubuh serta tulang. Vitamin C yang dicukupi setiap hari akan
menjaga kesehtan gusi pada nak dan balita sehingga selalu sehat. Vitamin C buat
anak juga berperan penting untuk menjaga kekuatan pembuluh darah dan
meminimalisir adanya luka atau memar ketika balita dan anak terjatuh atau
tergores sesuatu yang tajam. Vitamin C juga penting dicukupi karena dapat
mempercepat penyembuhan luka, mencegah terjadinya infeksi tubuh serta menjaga
kekebalan tubuh. Selain itu vitamin C juga emiliki peran membantu metabolisme
dalam menyerap nutrisi zat besi yang ada dalam makanan.
Untuk
bayi yang berumur 1-3 tahun pada umumnya membutuhkan vitamin C sebanyak 15 mg
setiap hari. Sedangkan anak yang berumur 4-8 tahun membutuhkan asupan vitamin C
sebanyak 25 mg setiap hari. Kebutuhan vitamin C pada anak dapat dicukupi dengan
memberikan makanan yang memiliki kandungan vitamin C di dalamnya. Jumlah yang
dideskripsikan tersebut merupakan jumlah rata-rata yang dibutuhkan oleh balita dan anak-anak setiap
harinya. Kebutuhan vitamin C pada anak dicukupi agar tumbuh kembang anak mencapai
optimal. Vitamin C dapat ditemukan di berbagai sayuran dan buah-buahan seperti
jambu, kiwi, pepaya, jeruk, strawbery, blewah,mangga, paprika merah, tomat
mentah, brokoli, bayam, pisang dan masih banyak lagi. Dan olahan makanan agar
anak tidak bosan dapat divariasikan seperti salad, sop dan lain sebagainya.
d.
Vitamin D
Anaknya
lucu ya, tetapi sayang sepertinya kurang cekatan. Tubuhnya pun pendek sekali.”
Pernyataan seperti itu bisa jadi pernah Anda dengar dalam percakapan
sehari-hari. Peringatan Hari Gizi Nasional baru-baru ini hendaknya tidak hanya
menjadi pengingat, tetapi juga ada baiknya para ibu senantiasa memperhatikan
asupan yang bergizi bagi sang buah hati.
Dari
hasil penelitian South East Asia Nutritions Surveys (SEANUTS), dua temuan yang
masih membutuhkan perhatian khusus adalah ukuran tubuh pendek (stunting)
dan defisiensi vitamin D. Dua kasus ini menjadi perhatian besar karena
merupakan salah satu faktor penghambat tumbuh kembang anak secara optimal.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, rata-rata angka kasus stuntingdi 20 provinsi yaitu
37,2 persen. Data ini didukung oleh hasil SEANUTS, sekitar 24,1 persen anak
laki-laki dan 24,3 persen anak perempuan Indonesia mengalami stunting.
Ahli
Endokrin Peneliti Masalah Pertumbuhan dan Genetik Pendek Dr dr Aman Bhakti,
Pulungan SpA (K) sebagai salah satu pembicara dalam acara diskusi ini
mengatakan,“Stunting bukan
sekadar pertumbuhan terhambat (balita pendek), tetapi ada bahaya mendasar yang
harus diwaspadai yaitu terhambatnya perkembangan otak dan kapasitas kognitif
anak. Tetapi, tidak semua anak yang pendek itu stunting.”
Selain
isu stunting yang dibahas, fakta defisiensi vitamin
D juga menjadi salah satu sorotan yang perlu diupayakan solusinya. Masalah
vitamin D sangat tergantung dengan pola hidup. Menurut Dr Fitrah Ernawati MSc,
peneliti dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) menambahkan, “Pemenuhan
vitamin D yang seimbang dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik anak
serta menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga mendukung anak dalam melakukan
berbagai aktivitas.”
Mengenai
asupan gizi, besaran kalori yang dibutuhkan untuk anak usia pra-sekolah, 4–6
tahun ialah sebesar 1.600 kilo kalori dan anak usia sekolah dasar, 7-12 tahun
berkisar antara 1.800–2.200 kilo kalori. Pertumbuhan fisik dan tulang yang
optimal tidak hanya diperoleh dari asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
tetapi juga intensitas sinar matahari yang diserap oleh tubuh. Pemenuhan kebutuhan vitamin D sangat penting untuk
menjaga kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh untuk membentuk tulang, gigi, dan
kuku. Selain itu, vitamin D juga dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
Untuk memperoleh manfaat dari vitamin D, beberapa makanan untuk dikonsumsi
antara lain ikan tuna, jamur, kedelai, susu, udang, kuning telor, ikan salmon
dan buah jeruk.
Selain
dari makanan, kegiatan luar ruangan yang langsung berhadapan dengan sinar
matahari juga dapat membantu proses pembentukan vitamin D lebih baik lagi.
Karena sinar matahari merupakan salah satu faktor pengolah vitamin D agar terserap
dengan baik di dalam tubuh.
e.
Vitamin E
Vitamin
E bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh anak
dalam melawan segala bakteri yang menyerang tubuh mereka. Vitamin E juga akan
menjaga saluran pembuluh darah agar terbuka cukup lebar supaya darah bisa
mengalir dengan lancar. Tak hanya itu, vitamin E juga akan membantu
sel-sel di dalam tubuh untuk bekerja bersama-sama dalam melakukan banyak fungsi
penting.Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan berfungsi
sebagai antioksidan. Artinya, vitamin E mampu mencegah dan memangkas kerusakan
yang terjadi akibat serangan radikal bebas. Untuk anak usia 1-3 tahun sebanyak
6 mg. Sedangkan untuk anak usia 4-8 tahun sebanyak 7 mg setiap harinya.
Tidak perlu
terlalu ketat pada dosis harian yang dibutuhkan anak, mengasup vitamin E
lebih sedikit dari yang dianjurkan merupakan hal yang normal terjadi. Baik pada
anak dan orang dewasa. Ketimbang terlalu fokus pada target harian, lebih
baik penuhi dosis yang disarankan sebagai target mingguan.Perlu diingat
bahwa vitamin E bersifat antikoagulan, yang bisa meningkatkan risiko
masalah pendarahan, maka hindari pemberian vitamin E dalam jumlah tinggi.
Dimana anak usia 2-3 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 200 mg, dan untuk
anak usia 4-8 tahun tidak boleh lebih dari 300 mg setiap harinya.Temukan
kandungan vitamin E dalam makanan, seperti kacang almon panggang, kiwi, bayam,
brokoli, mangga, kuning telur, kacang-kacangan, minyak sayur, sayuran hijau,
dan gandum utuh.
f.
Mineral
Sebagai salah satu zat gizi esensial, mineral
mempengaruhi tumbuh kembang dan menjaga kesehatan balita. Tanpa mineral, maka
karbohidrat, protein, vitamin dan teman-temannya nyaris tanpa guna. Seperti
halnya vitamin, mineral diperlukan untuk menjalankan proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh balita. Juga, diperlukan untuk menjaga kesehatannya,
termasuk membentuk tulang yang kuat, memproduksi hormon dan mempertahankan
denyut jantung. Dari sekian banyak zat mineral yang penting untuk anak dan
balita, berikut di antaranya.Nutrisi yang dibituhkan dalam
menunjang proses tumbuh kembang anak.
g.
Kalsium magnesium
Kalsium penting untuk membangun
tulang dan gigi yang kuat, mempromosikan perkembangan saraf dan fungsi otot,
membantu pembekuan darah, dan mengaktifkan enzim yang mengubah makanan menjadi
energi. Sekitar 99 persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi.
Dan karena anak-anak tumbuh tulang baru sepanjang waktu, maka mereka
membutuhkan pasokan kalsium untuk mendukung pertumbuhan yang sehat .
- Usia 1
sampai 3 tahun : 700 miligram ( mg ) per hari
- Usia 4
sampai 8 tahun : 1.000 mg per hari
Tidak harus memperoleh jumlah
kalsium dalam jumlah yang direkomendasikan setiap hari. Sebaliknya, ini hanya
jumlah rata-rata selama beberapa hari atau minggu.
Sumber
kalsium antara lain : Produk susu seperti susu , yoghurt, dan keju adalah beberapa sumber
kalsium yang baik , tetapi kalsium juga bisa didapat dari sumber
makanan lain. Seperti tahu,yogurt,yoghurt buah,susu,susu coklat,keju cheddar,roti
gandum,puding buatan sendiri,lobak,bayam,sereal yang diperkaya kalsium,minuman
sari kedelai yang diperkaya kalsium.
Jumlah kalsium dalam setiap makanan
bisa bervariasi sedikit, tergantung pada merek , ukuran buah atau sayuran, dan
sebagainya. Kandungan kalsium tidak dipengaruhi oleh lemak, tetapi lemak dalam
produk susu memainkan peranan penting dalam perkembangan anak. Anak-anak hingga
2 tahun perlu mendapatkan setengah kalori dari lemak untuk pertumbuhan dan
perkembangan otak yang sehat , sehingga mereka juga perlu makan produk susu
dengan lemak. Kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Anak-anak diatas 2 tahun
perlu mendapatkan sedikit kalori dari lemak, sehingga mereka harus makan produk
susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk menjaga berat badan yang sehat.
Beberapa ahli percaya bahwa
kebanyakan anak yang bertubuh pendek kurang dari kebutuhan kalsium mereka. Ini
bisa jadi sebagian karena jus dan minuman lainnya yang anak-anak minum kurang
susu. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat di ambil untuk
memastikan anak mendapatkan cukup kalsium :
- Gunakan
susu bukan air ketika mempersiapkan sereal atau cokelat panas.
- Gunakan
susu yang memiliki dua kali kalsium dari susu biasa .
- Tambahkan
yoghurt untuk salad buah, dan keju untuk sayuran, saus ,dan kentang
tumbuk.
- Beli
jus yang diperkaya kalsium , roti , dan sereal.
- Vitamin
D membantu tubuh menyerap kalsium, jadi pastikan anak juga mendapatkan
cukup vitamin D – sekitar 600 IU per hari .
Tingkat kalsium dalam darah yang
sangat tinggi biasanya disebabkan oleh kondisi medis, daripada dari
mengkonsumsi terlalu banyak kalsium dalam makanan atau suplemen. The Institute
of Medicine merekomendasikan bahwa anak-anak usia 1 sampai 8 sebaiknya
mendapatkan kalsium tak lebih dari 2.500 mg perhari – yang kira-kira setara
dengan delapan gelas atau 8 ons susu. Sementara untuk mengawasi berapa banyak
asupan kalsium pada anak adalah dari dietnya, dan tidak mungkin anak kebanyakan
memperoleh kalsium dari makanan saja .
Disisi lain, Suplemen kalsium kadang-kadang juga bisa menjadi masalah.
Misalnya , mengonsumsi suplemen kalsium yang berlebih telah dikaitkan dengan
risiko tinggi batu ginjal .
h.
Zat besi
Kebutuhan
zat besiKebutuhan zat besi sangat penting untuk tumbuh-kembang anak. Zat besi
ini berperan dalam pembuatan
sel darah merah (terutama hemoglobin). Anak yang kekurangan zat besi dapat
mengalami kekurangan sel darah merah sehingga menjadi lesu, lemah, mudah lelah,
kurang bergairah, terutama bagi anak balita yang sedang mengalami proses
pertumbuhan. Selain itu, anak-anak yang kekurangan sumber zat besi akan
mengalami gangguan dalam pertumbuhan sarafnya. Pada anak balita, pertumbuhan
saraf sangat diperlukan, terutama saraf di otaknya. Dengan mengonsumsi zat
besi, balita menjadi lebih cerdas dan perkembangannya sesuai dengan anak pada
normalnya. Anak balita seringkali bergerak dan beraktivitas sehingga untuk
mendukung semuanya itu diperlukan zat besi dalam makanannya. Hal tersebut dapat
diperoleh dari sumber protein hewani, kacang-kacangan, dan sayuran lain, seperti
bayam, kangkung, dan wortel.
Kebutuhan
zat besi untuk anak-anak berusia 1-3 tahun adalah 8 mg/hari. Zat besi yang
terkandung dalam sumber protein hewani lebih mudah diserap bila dibandingkan
dengan protein nabati, sehingga mengonsumsi hati ayam, telur, ikan, dan daging
lebih memberikan serapan zat besi bila dibandingkan yang lain. Selain itu, hal
yang perlu diperhatikan adalah konsumsi makanan yang mengandung senyawa yang
dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh, seperti tanin pada teh, senyawa
fosfat, dan asam fitat (pada butir padi). Jangan konsumsi makanan tersebut
dalam jumlah berlebihan. Porsi yang disarankan untuk memenuhi kebutuhan zat
besi adalah dengan mengonsumsi 100 gr nasi putih, semangkuk sayur seperti
bayam, 100 gr daging sapi, 100 gr tahu, dan susu kedelai atau susu yang telah
diperkaya dengan zat besi. (M&B)membantu pembentukan hemoglobin (zat warna
dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh), penting untuk pembentukan energi dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Sebenamya bayi lahir dengan persediaan zat besi alami yang
membantu dalam proses tumbuh kembangnya. Tetapi, setelah berusia 6 bulan,
persediaan ini mulai berkurang. Sumber: hati, daging sapi, kuning telur,
buah-buahan, dan roti. Kebutuhan: balita sekitar 8-9 mg per hari.Berperan
penting dalam pembentukan hemoglobin (sel darah merah) yang mengangkut oksigen
ke seluruh tubuh.
D. MASALAH PADA TUMBUH KEMBANG ANAK
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar( RISKESDAS)
2007 prevalensi gizi kurang (BB/U < -2SD WHO 2006 ) 18,4% dan balita kurus
(BB/TB <- 2 SD) 13,6 %. Hal tersebut menunjukkan meskipun prevalensi gizi
kurang sudah menurun lebih rendahdari target pembangunan kesehatan Indonesia
2009 yaitu 20% dan pencapaian Millenium DevelopmentGoals (MDGs) 2015,
18,5% namun prevalensi balitakurus masih tinggi.
Untuk
mencapai tumbuh kembang yang baik diperlukan nutrisi yang kuat. Makanan yang
kurang baik secara kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan gizi kurang.
Keadaan gizi kurangdapat menyebabkan gangguan pertumbuhan danperkembangan,
khusus pada perkembangan dapat mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi
otak.
Otak
manusia mengalami perubahan struktural dan fungsional yang luar biasa antara
minggu ke-24 sampai minggu ke-42 setelah konsepsi. Perkembangan ini berlanjut
saat setelah lahir hingga usia 2 atau 3 tahun, periode tercepat usia 6 bulan
pertama kehidupan. Dengan demikian pertumbuhan sel otak berlangsung sampai usia
3 tahun.²
Kekurangan
gizi pada usia di bawah 2 tahun akan menyebabkan sel otak berkurang 15%– 20%, sehingga
anak kelak di kemudian hari mempunyai kualitas otak sekitar 80%–85%.
Penyakit
defisiensi gizi timbul bila energi dan
zat gizi lain tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk perumbuhan dan
untuk fungsi lainnya. Kurang Energi Protein (KEP) merupakan penyakit defisiensi
gizi yang paling umum dijumpai di dunia dan perkiraan sekitar 100 juta anak-anak menderita gizi kurang pada
tingkat sedang dan berat. Keadaan KEP disebabkan oleh masukan energi dan protein
yang sangat kurang dalam waktu yang cukup lama.
Gejala
dan tanda-tanda KEP antara lain :
·
Biasanya lapisan lemak di bawah kulit
sangat sedikit bahkan umumnya tidak terdapat sama sekali, sehingga kulit mudah
diangkat
·
Anak biasanya seperti orang tua atau “monkey
face”
·
Otot daging tampak sekali menyusut,
lembek dan ini dapat dilihat pada paha dan lengan atas dimana seharusnya tebal
dan kencang.
Selain
itu kekurangan protein juga dapat mengakibatkan kwaskior. Dan anak yang
mengalami kwaskior pertumbuhannya terhambat, otot dagingnyamenyusut dan lembek
namun masih terdapat lapisan lemak di bawah kulit. Anak yang kwaskior tampak
murung dan apatis, tidak mempunyai nafsu makan dan sulit untuk diberi makan.
E. USAHA PENINGKATAN KESEHATAN DAN
GIZI ANAK
Usulan
yang dapat diajukan untuk strategi peningkatan kesehatan dan gizi anak adalah
pertama, perlu ditekankan kepada semua pihak mengenai pentingnya investasi
kesehatan dini sebagai prasyarat bagi pembangunan SDM bangsa berkualitas. Tanpa
adanya kesadaran dan pengetahuan mengenai investasi kesehatan dini maka posisi
tawar kesehatan dan gizi akan selalu lemah dibandingkan sektor lain, misalnya
saja sektor pendidikan. Padahal investasi pendidikan tidak akan optimal bahkan
sia-sia tanpa investasi kesehatan dini.
Kedua,
pengawalan oleh Pemerintah Pusat. Seperti telah disebutkan di bagian terdahulu,
untuk menjamin keberlangsungan program secara merata Pemerintah Pusat perlu
mengawal baik secara manajerial maupun finansial program peningkatan kesehatan
dan gizi anak usia dini. Menyerahkan pendanaan pada Pemda akan meletakkan
program dalam situasi ketidakpastian dan sudah tentu tidak terlaksana secara
optimal.
Ketiga,
pendekatan berbasis komunitas. Masyarakat perlu ikut memiliki dan terlibat
dalam program peningkatan kesehatan dan gizi anak usia dini. Hal ini sangat
penting agar muncul keinginan memperbaiki diri sendiri dan dengan demikian gema
program dapat lebih bergaung. Masyarakat juga harus diajak untuk ikut memahami
masalah yang dihadapi serta terlibat dalam perencanaan program termasuk
monitoring dan evaluasinya.
Kemitraan
perlu dijalin dengan semua pihak, baik institusi pemerintah, sektor swasta,
maupun lembaga swadaya masyarakat. Perlu diperhatikan agar kemitraan yang
terjalin dipelihara khususnya dalam kaitannya dengan keberlanjutan (sustainability)
dari program Acap terjadi program terhenti karena pendanaan dari mitra (donor
agency) sudah diterminasi tanpa ada tindak lanjut dan serah terima oleh
institusi pemerintah.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Status gizi balita merupakan hal
penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih
dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang
terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Setiap
orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi generasi yang cerdas, sehat dan
kuat. Karenanya, memberikan yang terbaik untuk anak adalah suatu keniscayaan.
Untuk itu orang tua harus memahami tumbuh kembang tubuh dan otak anaknya,
terutama pada masa balita. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh para orang
tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi (vitamin, mineral, dan air) pada
balitanya: 1.Mengajarkan pola makan yang benar mulai sejak dini. 2.Memenuhi
nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang balita, seperti vitamin,
mineral dan air dalam komposisi yang seimbang. 3.Membiasakan mengkonsumsi buah
dan sayur pada balita. 4.Memenuhi kebutuhan air dalam tubuh balita dengan
membiasakan minum cukup air setiap harinya. 5.Memberikan multivitamin sebagai
sumber tambahan vitamin pada balita.
DAFTAR PUSTAKA
Suhardjo.1988.Pemberian
Makanan pada Bayi dan Anak.Bogor.Kanisius
Santoso, Soegeng dan Anne Lces Ranti.2004.Kesehatan dan Gizi.Jakarta.Rineka Cipta
Suhardjo, dkk.1985.Pangan,Gizi
dan Pertanian.Bogor.UI-Press
Morley, David et al.1972.Nutrition for Developing Countries.Kenya.Oxford University Press
Gunawan, Gladys, Eddy Fadlyana, and Kusnandi Rusmil.
"Hubungan Status Gizi dan Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun." Sari
Pediatri 13.2 (2011): 142-6.
Syafiq, A. "Tinjauan atas Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini."
(2007).
Tomkins, Andrew. "Vitamin and mineral nutrition for the health and
development of the children of Europe." Public Health Nutrition
4.1a (2001): 91-99.
Specker,
Bonny L. "Does vitamin D during pregnancy impact offspring growth and
bone?." Proceedings of the Nutrition Society 71.01 (2012): 38-45.






No comments:
Post a Comment