KELOMPOK SOSIAL

Artikel
Disusun
untuk melengkapi tugas mata kuliah Sosiologi
Disusun oleh:
Via
Khasanah (5401415024/2015)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
I.
PENGERTIAN
KELOMPOK SOSIAL
Definisi kelompok sosial menurut para ahli :
·
Menurut George Homans : kelompok sosial yaitu kumpulan
individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk
membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
·
Menurut Hendropuspito : kelompok sosial sebagai suatu
kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan
peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
·
Menurut Paul B.Horton dan Chester L.Hunt : kelompok
sosial sebagai kumpulan manusia yang memilki kesadaran akan keanggotaannya dan
saling berinteraksi.
·
Menurut Soerjono Soekanto : Pengertian
dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup
bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kelompok sosial adalah sekumpulan atau sekelompok orang yang
ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama
(hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb).
II.
CIRI-CIRI
KELOMPOK SOSIAL
Menurut
Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai kelompok
sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut :
- Setiap anggota kelompok harus memiliki
kesadaran bahwa ia adalah sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Adanya hubungan timbal balik antara anggota
yang satu dengan anggota yang lainnya.
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama,
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan
lain-lain.
- Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola
perilaku.
- Bersistem dan berproses.
- Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan
hidup kelompok tergantung pada kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan
perannya
- Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan
diantara para anggotanya
- Memiliki kepentingan bersama.
III.
FAKTOR
PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL
Terdapat 2 faktor yang dapat membuat
terbentuknya suatu kelompok sosial, yaitu :
1. Faktor
kedekatan
Pengaruh
pertama adalah kedekatan, keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok memang
dapat diukur dalam membentuk kelompok dengan orang-orang yang ada di sekitar
kita. Kelompok dapat terbentuk atas susunan individu yang saling berinteraksi
antar satu sama lain. misalnya semakin dekat letak geografis antara dua orang
atau lebih maka akan sering berinteraksi dan bersosialisasi. Jadi, kedekatan
dapat meninggkatkan peluang untuk saling berinteraksi lalu dapat memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial.
2. Faktor
kesamaan
Pengaruh
kedua adalah kesamaan antar anggota, telah menjadi suatu kebiasaan seorang
individu lebih menyukai berinteraksi dengan individu lain yang mempunyai
kesamaan. Misalnya kesamaan tersebut seperti kesamaan kepentingan, nasib,
keturunan dan lain sebagainya yang sehingga dapat membentuk suatu kelompok
sosial. Berikut ini penjelasannya :
·
Mempunyai kesamaaan kepentingan : dengan memiliki
kesamaan kepentingan antar individu maka akan terbentuklah suatu kelompok yang
nantinya individu-individu dalam kelompok tersebut akan saling bekerjasama
untuk mencapai kepentingan tersebut
·
Mempunyai
kesamaan nasib : misalnya seperti kesamaan pekerjaan, karena dengan atas dasar
persamaan pekerjaan setiap individu akan membentuk kelompok sosial yang
tujuannya telah ditentukan dalam kelompok tersebut
·
Mempunyai kesamaan keturunan : suatu kelompok juga
dapat terbentuk atas dasar persamaan keturunan sehingga setiap anggota yang ada
dalam kelompok tersebut akan berkomitmen menjaga ikatan persaudaraan supaya
tidak terputus.
IV.
MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
v Klasifikasi
menurut cara terbentuknya
Menurut cara terbentuknya kelompok sosial dibedakan
menjadi 2 yaitu kelompok semu dan kelompok nyata.
1.
Kelompok
semu
Adapun ciri-ciri kelompok semu antara lain :
o
Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan
o
Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
o
Tidak ada interaksi, tidak ada interrealasi dan tidak
ada komunikasi secara terus menerus
o
Tidak ada kesadaran berkelompok
o
Kehadirannya tidak konstan
Ada 3 bentuk kelompok semu :
a.
Kerumunan, bentuk-bentuk kerumunan antara lain :
1.
Formal
audience/ khalayak penonton/pendengar resmi. Mempunyai pisat perhatian dan
persamaan tujuan tetapi sifatnya sangat pasif. Contoh : penonton bioskop.
2.
Planned
expressive group. Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat
perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan serta kepuasan yang dihasilkan.
Contoh : orang yang berdansa,berpesta dan berekreasi.
3.
Inconvenient
causal crowds. Kerumunan yang bersifat terlau sementara yang ingin
mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Contoh : orang antri karcis, orang
menunggu bus.
4.
Panic causal
crowds / kerumunan panik. Orang-orang dalam keadaan panik yang berusaha
menyelamatkan sari suatu bahaya.
5.
Spectator
causal crowds / kerumunan penonton. Terjadi karena orang-orang
ingin melihat suatu peristiwa tertentu,hanpir sama dengan khalayak penonton
tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan.
6.
Acting
lawless ccrowds / acting mob / kerumunan emosional. Mempunyai tujuan
tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma
sosial.
7.
Immoral
lawless crowds / kerumunan tak bermoral. Segala tindakannya
berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup.
b.
Massa
Ciri-ciri massa antara lain :
o Terdiri dari
orang-orang dalam segala lapangan dan tingkatan sosial
o Anonim dan
heterogen
o Tidak
terdapat interaksi dan interelasi
o Tidak mampu
bertindak secara teratur
o Adanya sikap
yang kurang kritis, gampang percaya pada pihak lain, amat sugestible ( mudah
dipengaruhi ).
c. Publik
Ciri-ciri publik anatara
lain :
o
Kelompok yang tidak teratur
o
Interaksi secara tidak
langsung melalui medai massa
o
Perilaku publik didasarkan
pad perilaku individu
o
Anonim dan terdri atas
berbagai lapisan masyarakat
o
Mempunyai minat yang sama
terhadap suatu masalah
o
Minat yang sama tersebut
belum tentu mempunyai opini atau pendapat yang sama terhadap suatu masalah
o
Berusaha menguasai masalah
tersebut
o
Adanya kecenderungan mereka
berpikir rasional
2.
Kelompok
Nyata
a.
Statistical group (kelompok
statistik)
ciri-ciri
kelompok statistik :
o
Tidak direncanakan, tidak sengaja, tidak berati sangat
mendadak/spontan tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
o
Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam wadah
tertentu
o
Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak
ada komunikasi secara terus-menerus
o
Tidak ada kesadaran berkelompok
o
Kehadirannya konstan
b.
Society Group ( kelompok sosieta )
Ciri-ciri
kelompok sosieta :
o
Tidak direncanakan, tidak sengaja, terbentuk dengan
sendirinya
o
Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
o
Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi atau
komunikasi
o
Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
o
Kehadirannya konstan.
c.
Social
Group (kelompok sosial)
Sering disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Terbentuk karena
adanya unsur-unsur yang sama sperti tempat tinggal, pkerjaaan yang sama,
kedudukan yang sama, atau kegemaran yang sama.
d.
Associational
Group ( kelompok asosiasi )
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
o
Direncanakan atau sengaja
dibentuk
o
Terorganisir secara nyata
dalam suatu wadah
o
Ada interaksi dan
interrelasi serta komunikasi secara terus menerus
o
Adanya kesadaran kelompok
yang kuat
o
Kehadirannya konstan. Contoh:
dalam lembaga pendidikan, kesatuan angkatan bersenjata.
v
Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
1. Paguyuban
(gemeinschaft), adalah
kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin murni, bersifat alamiah
dan kekal.
Ciri-ciri kelompok paguyuban :
Ciri-ciri kelompok paguyuban :
-
terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota
- hubungan antar
anggota bersifat informal
Adapun tipe-tipe paguyuban:
a. Paguyuban karena ikatan darah
(gemeinschaft by blood)
Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
b. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of
place)
Komunitas
adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa
keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah
Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga). Contoh: Rukun
Tetangga, Rukun
Warga.
c. Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of
mind)
Contoh : partai
politik berdasarkan agama
2.
Patembayan,
adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok
untuk jangka waktu yang pendek.
Ciri-ciri kelompok patembayan :
Ciri-ciri kelompok patembayan :
-
Hubungan antar anggota bersifat formal
-
Memiliki orientasi ekonomi dan tidak
kekal
-
Memperhitungkan nilai gune (
utilitarian)
-
Lebih didasarkan pada kenyataan sosial
Contoh patembayan : ikatan antara
pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.
v Klasifikasi
kelompok sosial menurut pencapaian tujuan
- Kelompok formal : memiliki peraturan tegas dan
sengaja dibuat oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antaranggotanya
- Kelompok informal : terbenhtuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman yang
sama
v Klasifikasi
menurut pendapat Merton
- Membership group, merupakan
kelompok social yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok
tersebut.
- Reference group,
merupakan kelompok social yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan
anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan
kelompok acuan.
v Klasifikasi
menurut sudut pandang individu
- In group (kelompok sendiri). Kelompok social
tempat individu mengidentifikasikan dirinya.
- Out group (kelompok luar). Kelompok yang
menjadi lawan in group, menjadi dasar munculnya sikap etnosentris.
V.
JENIS-JENIS
KELOMPOK SOSIAL DAN PERANANNYA
1. Kelompok
Primer
Kelompok primer
(face to face group) yaitu kelompok yang anggota-anggotanya berhadapan muka dan
saling mengenal dari dekat dan karena itu hubungannya lebih erat. Peranan
kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena di dalam kelompok
primer, manusia pertama kali berkembang dan dididik sebagai makhluk sosial.
2.
Kelompok sekunder
Interaksi dalam
kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsung, jauh dari
formal dan kurang bersifat kekeluargaan. Hubungan-hubungan kelompok sekunder
biasanya lebih bersifat objektif. Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam
kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan
bersama, secara objektif dan rasional.
3.
Kelompok formal dan kelompok informal
Inti
perbedaannya adalah bahwa kelompok informal tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturan-peraturan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga tertulis seperti pada kelompok formal.
Ciri-ciri interaksi kelompok tidak resmi lebih mirip dengan ciri-ciri interaksi
sekunder, bercorak pertimbangan-pertimbangan rasional objektif.
VI.
CARA
MEMBEDAKAN KELOMPOK SOSIAL DENGAN KELOMPOK-KELOMPOK YANG LAINNYA
Terdapat berbagai
persyaratan bagi kelompok sosial supaya dapat dibedakan dengan kelompok lyang
lainnya. Persyaratan tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Setiap
individu yang terdapat dalam kelompok harus menyadari bahwa dirinya merupakan
bagian dari kelompok tersebut
2. Mempunyai
suatu persamaan faktor untuk membentuk kelompok sosial. Faktor tersebut seperti
persamaan pekerjaaan, tujuan, politik, ideologi dan lain-lain. faktor inilah
yang menjadikan hubungan lebih erat
3. Di
dalam kelompok terdapat hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan
yang lainnya
4. Mempunyai
struktur, kaidah dan pola berperilaku.
DAFTAR PUSTAKA






No comments:
Post a Comment